PEMUDAMUHDIY.OR.ID, GUNUNGKIDUL – Sebagai bagian dari organisasi otonom persyarikatan, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWPM DIY) terus bergerak untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan menebar manfaat bagi seluruh umat manusia. Inilah yang dilakukan para kader PWPM DIY dengan bakti sosial menyalurkan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, DIY, sekaligus melakukan Kunsiroh (Kunjungan Silaturahim dan Olahraga) pada Sabtu (8 Rabiul Awwal 1445 H bertepatan 23 September 2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program bidang SBOP (Seni Budaya, Olahraga, dan Pariwisata) PWPM DIY dengan ikhtiarnya sehat bersama daerah-daerah sekaligus menggali potensi kader yang memang peduli pada bidang olahraga. Media silaturahim yang digunakan seperti bakti sosial dan olahraga bersama yang bisa bisa dipilih dari tiga, yakni futsal, badminton, dan tenis meja.
Kunsiroh juga bertujuan untuk mewadahi para kader yang punya potensi olahraga untuk mengembanhkan prestasinya. Apalagi PWPM DIY punya tim futsal yang dipersiapkan mengikuti beberapa kompetisi di DIY. Oleh karenanya, dari bidang SBOP PWPM DIY juga mendata kader-kader daerah yang punya potensi akan diberi ruang prestasi di tim futsal. Tentu, kader-kader tersebut akan diseleksi dulu untuk kemudian dibentuk tim dalam kompetisi.
“Melalui kunsiroh, kita membawakan misi proker SBOP, mewadahi dan memberikan media ruang prestasi kepada kader,” jelas Ketua PWPM DIY bidang SBOP, Muhammad Afif Jerusalem.
Terkait dengan baksos bagi-bagi air bersih, berangkat dari kejadian kekeringan yang sedang dialami Gunungkidul. Melihat hal tersebut, maka PWPM DIY langsung bergerak melakukan Komunikasi dengan PDPM Gunungkidul, untuk dicarikan daerah mana yang sekiranya mengalami kekeringan yang sangat parah dan membutuhkan air bersih.
“Sebagai kader Pemuda Muhammadiyah, tentunya harus lantip ing pangerten, yang dalam bahasa Jawa artinya tanggap dan peduli, akan situasi dari saudara-saudara yang dilanda cobaan ini,” ujar Afif.
Dalam perjalanannya, PWPM DIY terus menggali informasi dan berkomunikasi dengan beberapa stakeholder yang peduli terhadap kemanusiaan, salah satunya Kantor Layanan Lazismu Mantrijeron, dimana ada salah satu anggota bidang SBOP, yakni Alam Ramadhan menjabat sebagai Direktur. Dengan semangat untuk bersinergi mengadakan baksos dan kunsiroh, maka Lazismu Mantrijeron menyambutnya dengan positif, kemudian ditindaklanjuti dengan langsung mendata kebutuhan yang diperlukan apa saja.
Setelah berkomunikasi PDPM Gunungkidul dan dalam perkembangannya terdapat donatur yang turut menyumbang untuk baksos ini, maka PWPM DIY berhasil mengirimkan 23 tangki air untuk 23 titik di Gunungkidul. Rinciannya, 1 tangki air berisi 5000 L, sehingga total air bersih yang dibagikan mencapai 115.000 liter.
“Yang menerima air bersih tidak serta merta untuk warga persyarikatan saja, tetapi juga seluruh warga yang membutuhkan. Tentunya, kami tidak memandang apapun suku, agama, hingga organisasinya apa, supaya (air bersih) ini bisa dirasakan warga yang terdampak,” tutur Afif.
Melalui kegiatan ini, PWPM DIY dapat mengumpulkan para kader atau simpatisan untuk berkegiatan fastabiqul khoirot. Sebagai kader persyarikatan, sudah semestinya memberikan contoh teladan kepada warga dengan mengedepankan perbuatan baik, dan berlomba-lomba dalam kebaikan apapun itu. Jika tidak bisa memberikan dana besar atau tenaga cukup, setidaknya bisa menjadi agen yang menghubungkan antara yang menghubungkan dan sang dermawan.
“Apabila kita berbuat baik, maka kita akan dicap sebagai pemuda yang baik dan dermawan akan percaya kepada kita. Dengan DNA kita sebagai pelaku kebaikan, maka kita dipercaya para dermawan. Apapun yang kita programkan, selama positif dan ada kebaikan, kita akan dapat kepercayaan,” pungkas Afif. (*/Dz)