Pemuda Muhammadiyah DIY Harus Berada di Satu Shaf dan Barisan Sama

PEMUDAMUHDIY.OR.ID., YOGYA – Pengukuhan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY periode 2023-2027 pada Sabtu (10 Shafar 1445 H bertepatan 26 Agustus 2023) di Gedung AR Fachruddin Unit B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta turut dihadiri sejumlah tamu penting, mulai dari PWM dan PWA DIY, PP Pemuda Muhammadiyah, Ortom tingkat wilayah, para senior Pemuda Muhammadiyah DIY, OKP DIY, serta undangan lainnya.

Selain hadir, mereka pun juga ikut memberikan ucapan selamat sekaligus motivasi untuk M. Arif Darmawan beserta kolega. Salah satunya, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, yang dalam sambutannya mengucapkan selamat bertugas kepada PWPM DIY periode baru.

“Selamat bekerja kawan – kawan sekalian, jalan pasti ada persimpangan, kawah pasti berkerak. Tetapi, kerja kemajuan dan kebaikan tidak boleh kalah dengan pesimisme,” ucapnya.

Kepada para pimpinan dan anggota, Dzulfikar menyampaikan tiga semangat pembaharuan. Pertama, tajdid al-ruh (etos), yang mana pemuda harus punya etos luar biasa jika ingin melakukan hal yang luar biasa. Maka, pemuda harus bekerja keras dan bersiap kehilangan waktu istirahat untuk mendapatkannya

Kedua, tajdid al-iltizaa (komitmen), artinya komitmen yang paling baik dalam berorganisasi adalah harus berjuang dalam satu barisan yang sama, dalam satu shaf, serta punya frekuensi berpikir dan bertindak yang sama pula.

Ketiga, tajdid al-daai (prestasi), maksudnya performance prestasi ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi nanti harus lebih baik dari kemarin dan hari ini.

“Generasi yang utama dan baik adalah  yang lahir dari keluarga biasa, namun melahirkan prestasi luar biasa dan saya yang berharap yang dilantik adalah orang terbaik dan mampu melahirkan prestasi luar biasa,” tutur Dzulfikar.

Sepakat dengan Dzulfikar, Calon Anggota DPD RI Ir. H. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M. menggarisbawahi pentingnya semua kader berada dalam satu shaf atau berjuang bersama. Menurutnya, kalau ini bisa dijalani, seluruh kader akan jadi satu bangunan yang kokoh.

Pada kesempatan ini, Syauqi juga mengingatkan akan tugas PP Pemuda Muhammadiyah untuk memastikan hasil Musywil di seluruh Indonesia masuk dalam format barisan besar yang sama. Sehingga diaspora yang diharapkan bisa terwujud, karena sudah didesain sejak proses perkaderan persyarikatan, khususnya di Pemuda Muhammadiyah.

Tak lupa, Syauqi juga mengucapkan selamat kepada jajaran PWPM DIY yang baru saja dikukuhkan. “Ini bukanlah akhir, tapi adalah awal perjuangan yang besar sekaligus menegaskan bahwa Muhammadiyah akan terus memberi manfaat kepada masyarakat hingga akhir zaman,” jelas Syauqi.

“Organisasi Muhammadiyah ini adalah yang modern terbesar di dunia, pastikan anda adalah yang tepat memimpinnya suatu saat nanti,” lanjutnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua PWM DIY, Ir. H.. Azman Latif menjelaskan bahwa dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda selalu menjadi variabel penentu perubahan sejarah, terutama saat Sumpah Pemuda dan Kemerdekaan. Seandainya tidak ada desakan dari kaum pemuda, tentu saja Bung Karno tidak ada keberanian untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Oleh karenanya, Azman menyampaikan tiga sifat pemuda. Pertama, keberanian untuk berbeda, menentang sesuatu yang dianggap tidak benar. Sejarah membuktikan hanya dengan keberanian, suatu sejarah bisa berubah.

Kedua, revolusioner. Pemuda mesti tidak puas dengan keadaan saat ini, termasuk ketika ada program atau kegiatan yang tidak terealisasikan.

Ketiga, kurang pengalaman. Meski begitu, justru karena itulah, kalau kemudian ada kesalahan itu tidak apa -apa, karena memang tidak tahu. Pak AR Fachruddin menggambarkannya dengan anekdot, orang yang tahu akan takut ketika berhadapan dengan harimau, namun kalau yang tidak tahu akan menganggapnya sebagai kucing. Menurutnya, ini jadi perlu untuk mengasah alam pikiran di sekitar.

Azman juga menilai Pemuda Muhammadiyah perlu mengasah kepekaan alam sekitar, karena anggotanya sangat heterogen, artinya tidak semua pintar dan bodoh, maka perlu diasah. 

“Jadi, kegiatannya jangan cuma seminar, karena yang di bawah tidak akan tertarik. Harus ada variasi dalam kegiatan-kegiatannya,” pesan Azman.

Sebagai penutup, Azman turut mengucapkan selamat atas dikukuhkannya PWPM DIY periode 2023-2027 serta berterima kasih kepada pimpinan PWPM DIY sebelumnya.

“Terima kasih kepada PWPM DIY sebelumnya, mudah- mudahan apa yang dilakukan bersama PWM DIY menjadi pahala. Kepada PWPM DIY baru, selamat datang dan mari kita bekerja sama,” tutup Azman. (*/Dz)


Diterbitkan

dalam

,

oleh