Dalam rangka menyemarakkan Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Yogyakarta ke-I6, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah menyelenggarakan jelajah heritage yang bertajuk Heritage Bike & Night at the Museum, Sabtu (10/1) lalu.Kegiatan tersebut dikemas dengan bersepeda menuju museum dan kawasan bersejarah di Yogyakarta.Dalam kesempatan ini panitia memilih Museum PanglimaBesarJendral Sudirmandan Kampung Kauman.
“Jendral Sudirman The Best Bodybuilding Music (Hd) gym workout routine 5 tips to help you sleep better for more strength and muscle growth – fitness and power adalah kader Hizbul Wathon di Purbalingga yang kemudian menjadi PanglimaTentara Keamanan Rakyat yang sekarang menjadi TNI,” tutur Ghifari Yuristiadhi, penanggungjawab acara, menjelaskan alasan pemilihan Museum Jenderal Sudirman.Sedangkan Kampung Kauman dipilih karena di kampong tersebut Persyarikatan Muhammadiyah didirikan, imbuhnya.
HeritageBike & Night at the Museum dimulai dengan berjamaah Maghrib di Masjid KH Ahmad Dahlan PDM Kota Yogyakarta kemudian dilanjutkan menuju Museum Panglima BesarJendral Sudirman yang berjarak kurang lebih 150 meter dari Komplek PDM Kota Yogyakarta. Setelah menunggu peserta lain yang menyusul hadir, peserta melaksanakan shalat Isya berjamaah dan kemudian mulai keliling di museum yang dahulu menjadi rumah dinas Jenderal Sudirman selama bertugas di Yogyakarta hingga meninggal padaJ anuari 1950.
Jelajah malam di mulai dari rumah induk yang terdiri dari ruang tamu yang menyatu dengan ruangkeluarga dan empat kamar tidur. Di rumah induk bisa dilihat tempat tidur, meja, kursi, foto-foto keluarga, tongkat, telepon hingga keris milik Sang Jenderal. Di bagian belakang rumah yang merupakan bangunan baru terdapat diorama yang menggambarkan saatJendral Sudirman dirawat di RS Pant iRapih dan saat melaksanakan gerilya.Dan di bagian gandokan selatan terdapat fasilitas akomodas iJendral Sudirman saatsinggah sementara di Pacitan dan juga seragam militer milik Jenderal Sudirman.
SubhiWalthono, Ketua PDPM Kota Yogyakarta, yang diaminipesertakegiataninimelihat, museum ini bisa menjadi tempat mengkader generasi muda Muhammadiyah dalam mengenalkan sosok Jenderal Sudirman. Sosok Sudirman yang religius, cerdas, disiplin hingga kemudian bisa menjadi orang nome satu di militer Republik Indonesia seharusnya bisa diteladani bersama. “Apalagi tempat ini cukup dekat dengan PDM Kota dan terkesan sepi pengunjung. Sekalian bisa meramaikan museum,” tutur salah satu peserta.
Usai menjelajah museum, perjalanan dilanjutkan menuju Kampung Kauman melewati kreteg Kali Code di Kampung Prawirodirjan.Setelah berfoto di depan Masjid Gedhe, rombongan menuju rumah Mbah Dan untuk menikmati Stup Jambu. Mbah Dam adalah alumni Muallimat 1954 dan merupakan adik Bapak Bari, salahsatu pendiri PerguruanTapakSuci PuteraMuhammadiyah di Kauman.Setelah itu perjalanan berlanjutke LanggarKiaiDahlan.
Di Langgar Kiai Dahlan rombongan menikmat ikoleksi museum “mini” KH Ahmad Dahlan di lantai 1. Di museum itu terpasang foto-foto perjalanan KiaiDahlan dan Muhammadiyah serta silsilah keluarga.Beberapa peserta terkaget karena mengetahui bahwa Kiai Dahlan mempunyai empat orang istri.Setelah itu rombongan naik kelantai dua untuk melihat coretan bekas pembenaran arah kiblat dan berdiskusi.
Selain HeritageBike & Night at the Museum, menjelangMusyawarah Daerah, PDPM Kota Yogyakarta juga memiliki kegiatan lain antara lain KunjunganWirausaha (21/12), Lomba Tenis Meja yang akandilaksanakanpadaAhad (18/1), LatihanSingle Rope Technique (SRT) padaRabu (14/1) di JembatanBabarsari, dan Melati Muda dan Melati Tunas Massal padaSabtu-Ahad (24-25/1) di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Adapun pelaksanaan Musyawarah Daerah dijadwalkan pada Sabtu malam (31/1) di Komplek SD Muhammadiyah Sokonandi Unit II.(Ghifari Yuristiadhi)
Tinggalkan Balasan