Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, berjanji akan mencari kepastian kasus kematian Siyono sampai tuntas. Hal itu dilakukan sebagai wujud rasa empatinya terhadap kematian Siyono yang sempat disebut sebagai terduga teroris.
“Kami ungkapkan empati sebesar-besarnya kepada ibu Suratmi atas terpaksa hilangnya nyawa almarhum suaminya, akibat tindakan yang diduga atau terang-terangan dilakukan aparat,” ujar Busyro saat menerima Suratmi dan Komnas HAM di Kantor PP Muhammdiyah, Jl Cik Di Tiro Yogyakarta, Selasa (29/3/2016) pagi.
Hal itu terlepas dari klaim Mabes Polri yang menyatakan bahwa almarhum melawan kepada aparat yang menjaganya.
“Itu kan berita sepihak dari Polri, mari kita lihat prosesnya,” ujar Busyro.
Saat ini, dia beserta Tim Hukum Muhammdiyah masih akan menggodok materi yang digunakan untuk meminta keterangan secara jelas tentang kasus ini.
Juga adanya dugaan sodoran surat damai dan uang santunan yang misterius yang saat ini sudah dititpkan keluarga kepada PPMuhammadiyah.
Dia juga mengapresiasi keberanian Suratmi dan keluarga yang datang meminta bantuan hukum langsung dan tidak menyerah begitu saja, walaupun sudah disodori dua gepok uang santunan misterius.
“Jangan kira kalau suaminya dihilangkan dikasih duit selesai, ternyata paradigma uang itu rontok di kasus ini,” ujarnya.
Karenanya, dia bertekad akan mengawal kasus ini sampai tuntas.
“Kami sangat menyesalkan tindakan-tindakan yang dilakukan aparat, kami akan memproses sesuai ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku,” tandasnya (http://jogja.tribunnews.com/2016/03/29/busyro-muqoddas)
Tinggalkan Balasan