Oleh : Dani Kurniawan
Trend bisnis mengutamakan keuntungan selanjutnya baru kepentingan sosial kini bukan zamannya lagi. Lalu pola bisnis apa yang sekarang yang tepat? Menurut Hendi Setiono Founder & Group CEO Baba Rafi, bisnis yang baik itu mengutamakan manfaat sosial terlebih dahulu setelah itu baru mencari keuntungan. Dia mencontohnya seperti bisnis GOJEK, model bisnis yang menomorsatukan masyarakat. Sekarang perkembangannya melesat.
Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan sharing bisnis komunitas saudagar muda muhammadiyah pada senin malam (17/8) di Cokro Tela Cake. Selain Hendi narasumber dalam kegiatan ini ada Firman Owner Cokro Tela Cake. Beliau dikenal pebisnis kreativ karena berhasil menyulap singkong (telo- bahasa jawa) makanan khas Indonesia, disulap menjadi sebuah roti, cake, bakpia. Ini adalah terobosan yang luar biasa karena ketela kini tidak lagi dipandang sebelah mata sebagai makanan wong deso.
Firman mengajak kepada saudagar muda muhammadiyah untuk selalu bersahabat atau mempunyai komunitas para pengusaha. Itu penting karena dunia wirausaha itu penuh resiko yang kadang rentan terhadap kegagalan. “ Pentingnya komunitas tersebut adalah untuk menguatkan dikala usaha kita saat lemah, memberi pencerahan saat kita saat mengalami kebuntuan,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengajak komunitas saudagar ini jangan berhenti dalam kegiatan sharing bisnis. Namun harus ada penajaman seperti melakukan forum group discussion (FGD) rutin mungkin lima orang saja cukup, agar pembicaraan lebih terarah, produktif dan hasilnya dapat dirasakan.
Kegiatan ini diadakan oleh Bidang Ekonomi PW. Pemuda Muhammadiyah DIY setiap bulan sekali dan terbuka bagi umum. Bagi berminat bisa ikut bergabung dengan acara ini yang insyaallah bermanfaat
Tinggalkan Balasan