Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1995-1998, Prof Muhammad Amien Rais mengajak seluruh anggota dan kader Muhammadiyah untuk menjadi kader yang berkhidmat sepenuh hati dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
“Jangan hanya menjadi kader musiman, harus terus semangat,” kata Amien Rais dalam acara Peringatan Milad ke-107 Muhammadiyah yang dilaksanakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo di Stadion Cangkring, Wates, Sabtu (10/9).
Dalam kesempatan itu, Amien mengingatkan bahwa menjadi kader Muhammadiyah harus siap untuk totalitas dalam rangka beramal. Amien mengaku dirinya menjadi kader Muhammadiyah sejak kecil. Orang tuanya merupakan aktivis Muhammadiyah.
Dalam Muhammadiyah, ada di antara para kader muda dari organisasi otonom (ortom) yang berhenti menjadi aktivis Muhammadiyah setelah menikah. “Jangan menjadi kader ‘biren’, rabi leren (setelah menikah berhenti). Justru setelah menikah harus semakin bersemangat,” ujarnya.
Menurut Amien, khususnya di DIY, pertumbuhan dan perkembangan Muhammadiyah cukup pesat. Bangunan milik Muhammadiyah seperti UMY, UAD dan UNISA serta sekolah-sekolah juga semakin gagah. Bagunan fisik Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tersebut harus menjadi pemacu untuk memperbaiki kualitas.
Acara peringatan milad ke-107 itu dihadiri oleh belasan ribu warga dan kader Muhammadiyah Kulon Progo. “Saya kaget baru kali ini di Kulon Progo kegiatan Muhammadiyah dihadiri lebih dari sebelas ribu orang,” kata Amien.
Wakil PP Muhammadiyah Dahlan Rais dalam kesempatan itu mengatakan bahwa usia Muhammadiyah sudah 107 tahun. Tidak banyak ada organisasi yang bisa bertahan sampai usia satu abad lebih. Oleh karena itu, tugas Muhammadiyah ke depan lebih berat lagi. “Muhammadiyah harus terus berkhidmat untuk rakyat, terus berkemajuan,” ujar Dahlan Rais yang merupakan adik kandung dari Amien Rais
(http://www.suaramuhammadiyah.id/2016/09/10/milad-ke-107-muhammadiyah-amien-rais-jangan-jadi-kader-musiman/2/)
Tinggalkan Balasan