Yogyakarta – Dr. Zakir Naik menyampaikan ceramahnya dalam Public Lecture bertajuk “Religion as An Agent of Mercy and Peace” di Sportorium UMY. Acara berlangsung selama kurang lebih 4,5 jam dari pukul 08.00-12.30 dihadapan 6000 peserta yang penuh antusiasme ingin mengikuti ceramah tersebut masih banyak yang tertahan di luar tidak bisa masuk ke Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta namun mereka masih bisa menyaksikan lewat layar yang disediakan Panitia.
Syahadat Seorang Wanita Asal Poso
Ketika sesi tanya jawab berlangsung Dr. Zakir Naik mempersilahkan kepada peserta yang non muslim untuk mengajukan pertanyaan, kemudian maju seorang perempuan mengaku non muslim berasal dari Poso memiliki orangtua yang berbeda agama namun perempuan tersebut merasa belum Muslim karena belum pernah mengikrarkan kalimat syahadat.
Namun perempuan tersebut mengenakan jilbab ketika ditanya ia menjawab memakai jilbab untuk melindungi dirinya meskipun ia bukan seorang muslimah.
Ada beberapa pertanyaan yang disampikan mulai soal bibel dan soal nabi muhammad, kemudian zakir naik menjelaskan panjang lebar dan diselingi dialog antara mereka smapai akhirnya kemudian perempuan tersebut mengakui Allah adalah tuhan satu dan nabi muhammad adalah utusan Allah
Setelah itu Zakir Naik menanyakan apakah bersedia perempuan tersebut mengucapkan kalimat syahadat awalnya perempuan itu ragu dengan alasan ingin mengucapkan syahadat di hadapan kedua orang tua namun ketika ditanya kembali kesediaannya dengan penuh haru perempuan tersebut bersedia untu ikrarkan syahadat di Sportarium UMY.
Dengan suasana haru perempuan tersebut dibimbing Zakir Naik mengikrarkan syahadat sebagai tanda telah memeluk agama islam disambut doa dan takbir oleh peserta lainnya, semoga saudara kita ini senantiasa dilindungi Allah swt
Sosok Misterius Muallaf Yang Sembunyikan Keislamannya
Ada sosok misterius yang hadir sebagai penanya di ceramah Zakir Naik yang berlangsung tadi pagi di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Sosok misterius itu menggunakan jilbab berwarna merah muda dan bercadar dengan menggunakan masker.
Perempuan bercadar itu bertanya tentang jika keislaman dan jilbab yang ia kenakan apakah harus dipakai atau tidak di rumah. Ia takut ketahuan dengan jika nanti identitas keislamannya.
“Sister, tidak masalah kalau Anda tidak memakai hijab di rumah. Kalau Anda merasa belum tepat memberitahukan keislaman Anda ke orangtua,” kata Zakir, Senin (3/4/2017).
“Maka Anda bisa sholat di kamar yang tertutup. Pergi ke gereja tidak dilarang,” lanjutnya.
Dokter asal India itu mengatakan bahwa di dalam Bible (injil) disebutkan bahwa kriteria untuk disebut believer adalah ‘racun tidak akan merusak Anda’
Lalu, perempuan itu bertanya lagi. Kali ini tentang upacara sakramen, “Bolehkah saya gabung upacara sakramen di gereja? Dalam sakramen itu saya harus minum alkohol dan makan roti (gereja),”
“Sister, katakan saja kepada orangtuamu bahwa kamu sudah masuk Islam dan tidak minum alkohol. Berikan video saya kepada kedua orangtua, semoga Allah memberikan petunjuk kepada kedua orangtuamu,” jawab Zakir.
Perempuan itu bertanya lagi, “Kalau Allah sudah mengampuni dosa manusia, akankah manusia mendapatkan hukuman di akhirat?”
Zakir mengatakan bahwa begitu Allah mengampuni dosa manusia, maka tidak akan ada hukuman bagi mereka. “Begitu pun ketika manusia dosa terbesar yaitu syirik, maka begitu dia bertobat dan menjadi muslim. Maka diampuni dosa-dosanya,” ujarnya.
Jelaskan Arti Jihad
Setelah sebelumnya menyanggah pendapat media internasional yang selama ini sering mengasosiasikan Islam sebagai fundamentalis, DR. Zakir Naik juga memberikan penjelasan terkait kesalahan pengertian jihad yang selama ini sering diartikan bahwa jihad adalah melakukan perang.
“Jihad artinya bersungguh-sungguh berjuang di jalan Allah, bukan hanya perang saja. Jihad adalah bersungguh-sungguh akan sesuatu hal yang positif. Jadi orang-orang di luar Islam juga bisa melakukan jihad bila mereka bersungguh-sungguh terhadap suatu bidang,” paparnya saat melakukan ceramah di UMY, Senin (3/4/2017).
Ia juga menambahkan, Al Quran telah mengajarakan manusia untuk berbakti pada kedua orangtua itu juga merupakan jihad.
“Namun, apabila orangtua mengajarkan anak-anaknya ke dalam hal yang tidak baik itu juga termasuk jihad, namun jihad fisabili syaiton,” ujar DR. Zakir yang diikuti tawa 6000 peserta ceramah.
Dr. Zakir Naik banyak menyorot media internasional yang tengah mencoba memecah belah umat muslim dunia.
Rekaman video lengkap bisa dilihat disini, silahkan langsung menuju waktu 2:30:00
Tinggalkan Balasan