Penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Polri memberikan respon yang cukup keras dari masyarakat . Hal itu seolah menyeruakan kembali perseteruan lembaga penegak hukum antara Polri dengan KPK, seperti Cicak Vs Buaya pada 2009 silam. Hal ini banyak dinilai ada nuansa balas dendam berkaitan dengan keputusan KPK dalam perkara dugaan rekening gendut yang menyeret calon tunggal Kapolri Budi Gunawan.
Perseteruan lembaga penegak hukum itu pun justru akan menimbulkan kerugian internal bangsa Indonesia dalam pemberantasan korupsi. Untuk itu Pemuda Muhammadiyah (PM) DIY berharap agar ‘Cicak vs Buaya’ tidak terulang kembali. Pada kesempatan ini PWPM DIY juga memberikan beberapa sikap :
1. Mengharapkan pemberantasan korupsi tetap menjadi fokus pemerintah serta aparat penegak hukum dalam mewujudkan bangsa yang adil dan sejahtera.
2. Seluruh lembaga penegak hukum yang menangani korupsi baik itu kepolisian, KPK, kejaksaan, maupun pengadilan agar bersikap independen dan tidak melakukan upaya saling sandera antar lembaga.
3. Presiden dan Wakil Presiden harus menunjukan sikap tegas dan menyelesaikan kasus ini secepatnya.
4. Tim Independen yang dibentuk Presiden Joko Widodo diharapkan segera bekerja cepat untuk memberi rekomendasi dan jalan keluar dalam penyelesaian kasus ini.
5. Masyarakat perlu mengedepankan nalar kritis dalam melihat kasus ini, karena kasus-kasus besar terkadang hanya sebagai upaya mengalihkan peristiwa yang lebih penting lagi.
6. PWPM DIY senantiasa digarda terdepan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindakan dan perbuatan korupsi.
Tinggalkan Balasan