Bedah Buku Sejarah KOKAM : Refleksi Perjuangan KOKAM di Masa Lampau dan Harapan untuk KOKAM di Masa Depan

YOGYAKARTA (pmdiy.or.id) – Menjadi KOKAM bukan sekedar berseragam lalu bertugas atau sejenisnya, tetapi juga merupakan dari nafas kehidupan. Hal tersebut menjadi pesan penting dalam Acara “Bedah Buku Sejarah KOKAM”, dalam rangka Bazar Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah, Selasa (27/11), pukul 20.00 WIB.

Dalam acara tersebut, hadir sebagai pembicara, yaitu Kakanda Iwan Setiawan (Ketua PWPM DIY dan penulisnya) dan Ayahanda Akhid Widi Rahmanto (Ketua PDM Kota Yogyakarta dan Alumni KOKAM). Acara bedah buku ini juga dimoderatori oleh Kakanda Anang Amiruddin Nugroho, selaku Bendahara PDPM Kota Yogyakarta.

Kang Iwan, sapaan akrabnya, dalam acara tersebut, sempat bercerita mengenai perjuangannya dalam menyusun bukunya, “Saya mencari banyak sekali buku-buku referensi yang berhubungan dengan KOKAM. Tidak hanya itu, juga terdapat informasi dari wawancara dengan beberapa narasumber yang dulunya pernah menjadi bagian dari KOKAM”, kisahnya. Setelah bukunya terbit, banyak daerah-daerah yang mengapresiasi dengan mengadakan acara bedah buku tersebut dan bahkan dihadiri juga oleh para tokoh-tokoh legenda KOKAM.

Kang Iwan, lalu menjelaskan latar belakang dituliskannya buku Sejarah KOKAM tersebut, “Karena sejarah KOKAM ini sangat minim sekali. Ketika ditanyakan ke para alumni, banyak sekali versi ceritanya. Makanya buku ini hadir untuk memuat semua versi cerita itu dan buku ini hadir untuk mengapresiasi perjuangan KOKAM selama ini”, jelasnya.

Berpindah ke pembicara selanjutnya, yaitu, Ayahanda Akhid, menjelaskan pembentukan KOKAM pada masa itu sebagai ide yang cerdas, “Muhammadiyah ini ketika didirikan, bangsa berada di dalam keadaan yang kritis. Begitu pula KOKAM yang juga berdiri di saat bangsa juga sedang kritis. Saya pikir, pembentukan KOKAM saat itu sebagai ide dan langkah yang cerdas”, ujarnya.

Tak ketinggalan, beliau juga mengapresiasi hadirnya buku “Sejarah KOKAM” yang ditulis oleh Kang Iwan, “Buku ini menjadi oase untuk mencari sejarah dari KOKAM. Buku ini insya Allah bisa menjadi penggerak semangat bagi KOKAM”, katanya.

Ke depannya, Ayahanda Akhid berharap KOKAM harus dioptimalkan fungsinya menjadi wadah potensi bagi para warga Muhammadiyah, “Jadi tidak hanya sekedar tugas pengamanan saja. Tapi saya pikir bisa lebih dari itu, untuk memaksimalkan potensi para pemuda di Indonesia, khususnya di Warga Muhammadiyah itu sendiri. Saya berharap, Muktamar ini menjadi momen untuk mengoptimalkan dan memberdayakan para anggota KOKAM. Mengingat tugas Muhammadiyah ke depan lebih berat untuk membangun bangsa, maka sangat penting bagi KOKAM untuk berkontribusi aktif bagi Muhammadiyah dan bangsa”, harapnya (adm).

Leave a Comment

Scroll to Top